Ringkasan Kotbah Singkat
(Kotbah Pendek)
”DENGARKANLAH DIA”
(Oleh : Pdt. Yehuda Yermiadi)
Markus 9:7
Maka datanglah awan menaungi mereka
dan dari dalam awan itu terdengar suara: "Inilah Anak yang Kukasihi,
dengarkanlah Dia."
Suatu kali Yesus
mengajak Petrus, Yohanes, Yakobus naik ke gunung. Di gunung ini terjadi
transfigurasi dan ada suara dari Surga mengatakan : ”Inilah Anak yang Kukasihi,
dengarkanlah Dia”
Perkataan dalam ayat 7
ini diucapkan Bapa kepada murid-murid karena selama ini mereka sering tidak
punya respon yang baik terhadap setiap perkataan Yesus.
satu contoh, lihat : Markus 8:31-33
Ayat
31
Yesus menyampaikan tentang
bagaimana Dia akan menderita, di tolak, di hina, di siksa, mati di salib &
3 hari kemudian bangkit.(ini Kehendak Allah)
Respon Petrus :
ayat
32
Menarik Yesus ke samping
dan menegur Yesus.
ayat
33
Maka berpalinglah Yesus
dan sambil memandang murid-murid-Nya Ia memarahi Petrus, kata-Nya: "Enyahlah Iblis, sebab engkau bukan
memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia."
Yesus menegur Petrus dan
berkata : Enyahlah iblis , artinya : ketika seseorang tidak mau lagi
mendengar dan menerima perkataan Yesus(Firman Allah) maka iblis yang punya
acara atas orang itu.
Ayat 33 ini Yesus juga
berkata: ”... sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah,
melainkan apa yang dipikirkan manusia."
artinya :
orang yang tidak mau mendengarkan
perkataan Yesus, membuktikan bahwa orang itu tidak pernah memikirkan apa yang
dipikirkan Allah(yang menjadi kehendak Allah). Dia hanya memikirkan kehendaknya
sendiri/kehendak manusiawi / kedagingan nya.
Kata ”Enyah” berarti : pergi jauh dan jangan
kembali lagi.
Untung Yesus berkata : “Enyah
iblis” bukan “Enyah Petrus” yang disuruh enyah itu iblis yang mempengaruhi
Petrus, bukan Petrus. Karena setelah peristiwa ini, Yesus masih mengajak Petrus
bersama Yakobus dan Yohanes untuk naik ke gunung.
Saat di gunung itulah,
Bapa menegaskan kepada Petrus, Yohanes & Yakobus supaya : “ Mendengarkan/memperhatikan
perkataan Yesus”
Markus 9:7
Maka datanglah awan menaungi mereka
dan dari dalam awan itu terdengar suara: "Inilah Anak yang Kukasihi,
dengarkanlah Dia."
Kata ”Dengarkanlah Dia” , memiliki arti
: Dengarkan / perhatikan setiap perkataan Yesus dan
taatilah.
Dalam Markus 9:5 Kata Petrus kepada Yesus:
"Rabi, betapa bahagianya kami
berada di tempat ini. Baiklah kami dirikan tiga kemah, satu untuk Engkau,
satu untuk Musa dan satu untuk Elia." kemudian : Markus 9:6 Ia berkata demikian, sebab tidak tahu apa yang harus
dikatakannya, karena mereka sangat ketakutan.
Orang yang tidak suka
mendengarkan perkataan Yesus, orang itu seperti Petrus, yaitu apa yang
dikatakan tidak sesuai dengan apa yang ada di dalam hatinya. Dia bilang berbahagia
berada di gunung itu, padahal dia ketakutan dan tidak tahu apa yang harus
dikatakan.
Terkadang ada orang yang
ditunjuk doa setelah Firman Allah dikotbahkan, dia berkata : ”Tuhan
terimakasih, Firman-Mu yang indah memberkati dan menguatkan kami.” Padahal saya
tahu, orang itu selama Firman Allah disampaikan dia asik ngobrol dengan orang
disampingnya !
Dalam Matius 7:23 kata ”Enyahlah” ini tidak
lagi ”Enyahlah Iblis” tetapi ”Enyahlah
kamu semua pembuat kejahatan”
Siapa mereka ini ?
Mereka adalah
orang-orang yang dipakai Tuhan (baca ayat
22), bernubuat demi nama Yesus, mengusir setan, mengadakan banyak mujizat,
dsb. Tetapi seiring waktu, kepopuleran membuat mereka tidak lagi mau
mendengarkan Allah atau tidak mau lagi dipimpin Allah(ayat 21 mengatakan ”tidak
mau melakukan kehendak Bapa”)maka Tuhan berkata : ”Enyahlah kamu semua pembuat kejahatan”
Yang
berhak masuk Kerajaan Allah adalah mereka yang melakukan kehendak Bapa.
Apa
kehendak Bapa ?
yaitu : ”Dengarkanlah
Dia” (Dengarkan/perhatikan perkataan Yesus dan taatilah)
Dalam Markus 7:31-37 Yesus menyembuhkan orang
bisu dan tuli. ayat 33 menjelaskan :
Dan
sesudah Yesus memisahkan dia dari orang banyak, sehingga mereka sendirian, Ia
memasukkan jari-Nya ke telinga orang itu, lalu Ia meludah dan meraba lidah
orang itu.Yang
Yesus jamah dahulu adalah telinganya
, baru kemudian lidah orang itu. Jadi Yesus ingin pulihkan dulu cara
orang itu mendengar baru kemudian lidah/cara bicara. Yesus ingin pulihkan dahulu pendengaran rohani kita(suka mendengar
seperti seorang murid, Yesaya 50:4) baru kemudian lidah, supaya dengan
perkataan kita dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu.
Apa Dampak bagi orang yang mau mendengarkan perkataan
Allah :
Ulangan
28:1-2
"Jika engkau baik-baik mendengarkan suara TUHAN, Allahmu,
dan melakukan dengan setia segala
perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, maka TUHAN, Allahmu,
akan mengangkat engkau di atas segala bangsa di bumi. Segala berkat ini akan
datang kepadamu dan menjadi bagianmu, jika engkau mendengarkan suara TUHAN,
Allahmu:
Keluaran
15:26
firman-Nya: "Jika
kamu sungguh-sungguh mendengarkan suara
TUHAN, Allahmu, dan melakukan apa
yang benar di mata-Nya, dan memasang telingamu kepada perintah-perintah-Nya dan
tetap mengikuti segala ketetapan-Nya, maka Aku tidak akan menimpakan kepadamu
penyakit manapun, yang telah Kutimpakan kepada orang Mesir; sebab Aku Tuhanlah
yang menyembuhkan engkau."
Pesan Bapa : "Dengarkanlah Dia" (Dengarkan perkataan Yesus dan taatilah)
Sudahkah Anda lakukan ??
thank's pastor....
BalasHapus